Perlu Selesaikan Konkret Benang Kusut PDAM, Jangan Cuma Jadi Sapi Perahan
![]() |
Ilustrasi/tribunnews.com |
Gresik (gaspolnews.com) -- Banyak persoalan pelik di PDAM Gresik yang sekarang berganti nama Perumda (Perusahaan Daerah) Giri Tirta Gresik membuat perusahaan daerah ini, tidak bisa memuaskan pelanggan, padahal selain pelayanan harus dituntut profesional juga keterbukaan mengelola menejemen keuangan PDAM, karena perusahaan ini masih disusui modal APBD, itu artinya ada uang rakyat yang masuk kedalam anggaran PDAM.
Maka jika terjadi kebocoran anggaran atau penyelewengan penggunaan anggaran PDAM sungguh patut dipertanyakan serta sikap tegas Bupati Gresik dalam menangani permasalahan PDAM, agar tidak berlarut larut karena bisa mengecewakan warga Gresik khususnya pelanggan PDAM.
Penyertaan modal dari APBD untuk PDAM misalnya tahun 2020 sebesar 25 milyar, belum lagi tahun sebelumnya 10 milyar sehingga Bupati Gresik H Fandi Ahmad Yani sempat viral pernyataannya, yaitu perintahkan Inspektorat Pemkab Gresik untuk segera melalukan audit terbuka serta menyorot SDM PDAM telah gagal penuhi kepuasan pelanggan.
Selain itu di internal PDAM juga meresahkan pegawainya karena gaji ke 13 belum dibayar, ini artinya bisa jadi ada masalah keuangan atau sesuatu yang perlu diselesaikan begitu menggunung persoalan di PDAM yang tak kunjung selesai benang kusut masalahnya.
Bupati dan DPRD Gresik harusnya segera duduk bareng mencarikan solusi konkret, karena eksekutif dan legislatif adalah bagian dalam pelaksanaan mewujudkan kepemerintahan. Jangan terkesan membiarkan masalah PDAM berlarut tanpa ada penyelesaian, butuh keterbukaan semuanya termasuk kalau mau audit kebocoran anggaran PDAM tidak cukup audit dari inspektorar, tapi juga melibatkan lembaga independen dan terpercaya.
Bupati harus tegas misalnya melakukan penyegaran di PDAM, kalau memang dianggap gagal SDM PDAM juga kebocoran apa susahnya Bupati melakukan perombakan PDAM secara total dengan menejemen terbuka serta profesional. Sudah waktunya Bupati membuktikan tagline janjinya saat kampanye Gresik Baru yaitu perubahan, publik akan meminta bukti dari komitmen seorang pemimpin: jangan sampai penilaian mereka kepada pemimpinnya justru negatif karena inskonsistensi dari janji janji pemimpinnya.
Dari berbagai aspek menuntaskan permasalahan PDAM misalnya SDM terkait manusianya mengelola PDAM, maka dengan kompetensinya. Sinergi antara pengetahuan. Keahlian dan kepribadiannya. Harus bisa di kontrol sesuai visi misi dan tujuan organisasi PDAM.
Aspek EQUIPMENT dan Peralatan, harus mampu mencapai zero defect dengan berbagai cara-cara teknik. Aspek sistem dan tata kelola. Sudah wajib dipahami semua SDM tentang implementasi sesuai standard dan prosedur.
Sudah trending sekarang management berbasis resiko. PDAM, silahkan MAJU dan SEMANGAT berbenah diri perbaiki pelayanan distribusi air, jangan cuma menarik retribusi air pelanggan tapi tidak dibarengi kepuasan pelanggan, air harus bersih karena itu kebutuhan warga Gresik jangan airnya kotor campur linet tidak layak dipakai pelanggan untuk mandi atau mencuci.
Terkait DANA ini menjadi ranah REGULASI dan PROGRAM PEMERINTAH, harusnya PDAM sudah punya KRITERIA dan PARAMETER dalam menghadapi kondisi-kondisi ANOMALI. Ironis banget memang KOTA INDUSTRI CANGGIH dan MODERN tapi Mengurusi HAJAT HIDUP DASAR sudah BELEPOTAN. (gaspolnews.com)