Pemkab Gresik Kucurkan Dana Rp. 32,8 Miliar untuk Bayar Kekurangan BOSDA Tahun 2023
Gresik, wartagresik.com | Setelah lama dinanti, kekurangan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) tahun 2023 untuk SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Gresik akhirnya cair. Hal ini disampaikan langsung oleh S.Hariyanto, S.Pd. MM, Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Senin (25/11/2024).
Menurut Hariyanto, pencairan kekurangan dana BOSDA tahun 2023 itu sudah dibayarkan semua. Pembayaran telah dilakukan mulai Rabu (13/11) pekan lalu."Sudah dibayarkan semua pada Rabu pekan lalu. Baik itu untuk SD/MI dan SMP/MTs," kata Hariyanto.
Cairnya dana BOSDA itu terang saja disambut suka cita oleh sejumlah kepala sekolah dan guru. Sebab, dengan cairnya dana BOSDA itu bisa untuk operasional kebutuhan sekolah, seperti beli baju seragam dan perabot sekolahan. "Misalnya kita mau beli sapu, tempat sampah dan taplak meja tidak repot lagi karena sudah ada dana BOSDA. Kalau untuk beli buku langsung dari APBN," jelas salah satu kepala sekolah enggan disbut namanya.Hariyanto sebelumnya menegaskan, paling lambat bahwa dana BOSDA itu akan cair dalam waktu dekat yang melalui Perubahan APBD (PAPBD) tahun 2024. Setidaknya, tercatat, ada sebanyak 677 lembaga pendidikan, di Kabupaten Gresik, yang mengalami kekurangan dana BOSDA 2023. Rinciannya, untuk SD/MI sebanyak 441 lembaga dan 236 lembaga SMP/MTs
Dijelaskan, pencairan BOSDA ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Gresik nomor 420/1170/HK/437.12/2024 untuk SD/MI dan SK Bupati Gresik nomor : 420/ 1171 /HK/437.12/2024, untuk SMP/MTs.“Mulai daftar nama lembaga, alamat dan rincian dana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan d Bupati ini,”jelasnya.
Disebutkan Hariyanto, besaran dana BOSDA SD/MI Rp 16.626.120.000 dan untuk SMP/MTs Rp 16.260.000.000. Pencairan ini, sebagai komitmen kepala daerah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Gresik.
“Ini komitmen program Nawakarsa untuk menanggulangi anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah, agar bisa memajukan dunia pendidikan dan berpihak pada lembaga pendidikan,” terangnya.
Ditambahkan Hariyanto, penyaluran kepada lembaga penerima kekurangan dana BOSDA juga sebagai upaya mewujudkan program Nawakarsa Gresik Cerdas untuk mensejahterakan para guru dan tenaga kependidikan.“Termasuk meningkatkan kualitas SDM guru dan tenaga kependidikan. Apalagi bulan November ini adalah bulannya para guru. Semoga penyaluran ini menambah spirit guru, dalam memajukan pendidikan di Gresik,” ujarnya.
Diharapkan Hariyanto, dana BOSDA itu untuk digunakan sebagaimana mestinya. Jangan sampai dengan cairnya dana BOSDA itu kemudian memunculkan masalah-masalah hukum di lingkungan lembaga pendidikan di Kabupaten Gresik. Sebab, tidak menuntup kemungkinan dana BOSDA itu akan menjadi masalah besar jika peruntukannya tidak sesuai."Oleh sebab itu, saya minta dana BOSDA itu dipergunakan sesuai dengan peruntukannya," pesan Hariyanto. (ynn)